DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Pengertian DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan)
virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever"
atau "bonebreak fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat
menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah.
Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan
yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah
pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam
jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan,
kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya
tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah
sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Belum
ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut.
Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat
melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para
ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi
jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia
dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut
masih ringan atau tidak parah. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah,
dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena,
menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi darah (diberikan darah dari
orang lain).
CIRI CIRI NYAMUK PENYEBAB DEMAM BERDARAH
Nyamuk Aedes Aegypti |
- Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
- Hidup di dalam dan di sekitar rumah
- Menggigit/menghisap darah pada siang hari
- Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
Nyamuk tersebut bersarang dan bertelur di:
- Genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah bukan di got/comberan
- Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bungan, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain.
- Di luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas, botol pecah, potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain.
Ditandai oleh gejala-gejala klinik berupa demam,
nyeri pada seluruh tubuh, ruam dan perdarahan.
DEMAM
Demam yang terjadi pada infeksi virus dengue ini
timbulnya mendadak, tinggi (dapat mencapai 39-40 derajat celcius) dan dapat
disertai dengan menggigil. Begitu mendadaknya, sering kali dalam praktek
sehari-hari kita mendengar cerita ibu bahwa pada saat melepas putranya
berangkat sekolah dalam keadaan sehat walafiat, akan tetapi pada saat pulang
putranya sudah mengeluh panas dan ternyata panasnya langsung tinggi. Pada saat
anak mulai panas ini biasanya sudah tidak mau bermain. Demam ini hanya
berlangsung untuk 5-7 hari. Pada saat demamnya berakhir, sering kali dalam
bentuk turun mendadak (lysis), dan disertai dengan berkeringat banyak, dimana
anak tampak agak loyo. Kadang-kadang dikenal istilah demam biphasik, yaitu
demam yang berlangsung selama beberapa hari itu sempat turun ditengahnya
menjadi normal kemudian naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh
(gambaran kurva panas sebagai punggung unta).
NYERI SELURUH TUBUH
Dengan timbulnya gejala panas pada penderita
infeksi virus dengue maka akan segera disusul dengan timbulnya keluhan nyeri
pada seluruh tubuh. Pada umumnya yang dikeluhkan adalah nyeri otot, nyeri
sendi, nyeri punggung dan nyeri pada bola mata yang semakin meningkat apabila
digerakkan. Karena adanya gejala nyeri ini sehingga di kalangan masyarakat awam
ada istilah flu tulang. Dengan sembuhnya penderita gejala-gejala nyeri pada
seluruh tubuh ini juga akan hilang.
RUAM (Bintik-bintik merah pada kulit)
Ruam yang terjadi pada infeksi virus dengue ini
dapat timbul pada saat awal panas yang berupa flushing yaitu berupa kemerahan
pada daerah muka, leher, dan dada. Ruam juga dapat timbul pada hari ke-4 sakit
berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak. Kadang-kadang
ruam yang seperti campak ini hanya timbul pada daerah tangan atau kaki saja
sehingga memberi bentuk spesifik seperti kaos tangan/kaki.
PERDARAHAN
Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk
klinis demam berdarah dengue selalu disertai dengan tanda perdarahan. Hanya
saja tanda perdarahan ini tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita,
bahkan pada sebagian besar penderita tanda perdarahan ini muncul setelah
dilakukan test tourniquet. Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi
pada penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit
(petechiae), perdarahan agak besar di kulit (echimosis), perdarahan gusi,
perdarahan hidung dan kadang-kadang dapat terjadi perdarahan yang masif yang
dapat berakhir dengan kematian. Berkaitan dengan tanda perdarahan ini, perlu
dikemukakan bahwa pada anak-anak tertentu diketahui oleh orang tuanya bahwa
apabila anaknya menderita panas selalu disertai dengan perdarahan hidung
(epistaksis). Dalam dunia kedokteran hal tersebut diatas dikenal sebagai
habitual epistaksis, sebagai akibat kelainan yang bersifat sementara dari
komponen beku darah yang disebabkan oleh segala bentuk infeksi (tidak hanya
oleh virus dengue). Pada keadaan lain ada penderita anak yang apabila mengalami
sakit panas kemudian minum obat-obat panas tertentu akan disusul dengan
terjadinya perdarahan hidung. Untuk penderita model begini ini obat-obat panas
jenis tertentu tersebut sebaiknya dihindari.
GEJALA DEMAM BERDARAH DENGUE
Secara umum 4 gejala yang terjadi pada demam dengue
sebagai manifestasi gejala klinis dari bentuk reaksi 1 dan 2 tubuh manusia atas
keberadaan virus dengue juga didapatkan pada demam berdarah dengue. Yang
membedakan demam berdarah dengue dengan demam dengue adalah adanya manifestasi
gejala klinis sebagai akibat adanya bentuk reaksi 3 tubuh manusia terhadap
virus dengue, yaitu berupa keluarnya plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh
darah keluar dan masuk kedalam rongga perut dan rongga selaput paru. Fenomena
ini apabila tidak segera ditanggulangi dapat mempengaruhi manifestasi gejala
perdarahan menjadi sangat masif. Yang dalam praktek kedokteran sering kali
membuat seorang dokter terpaksa memberikan tranfusi darah dalam jumlah yang
tidak terbayangkan. Yang penting untuk ibu-ibu/awam adalah dapat mengetahui/mendeteksi
kapan seorang penderita demam berdarah dengue mulai mengalami keluarnya plasma
(cairan) darah dari dalam pembuluh darah. Keluarnya plasma darah ini apabila
ada biasanya terjadi pada hari sakit ke-3 sampai dengan ke-6. Biasanya
didahului oleh penurunan panas badan penderita, yang sering kali terjadi secara
memdadak (lysis) dan diikuti oleh keadaan anak yang tampak loyo, dan pada
perabaan akan didapatkan ujung-ujung tangan/kaki dingin serta nadi yang kecil
dan cepat. Pengalaman dalam praktek dokter mengajarkan bahwa banyak ibu-ibu
yang pada saat demikian ini, dimana suhu tubuh putranya dirasakan normal
mengira kalau putranya sembuh dari sakit. Dengan akibat si ibu tidak segera
membawa putranya ke fasilitas kesehatan terdekat, dan baru terkejut beberapa
waktu kemudian apabila menyadari bahwa putranya semakin lemah dan loyo. Pada
keadaan ini penderita sudah dalam keadaan terlambat/kurang optimal untuk
diselamatkan dari penyakitnya.
HAL-HAL YANG PATUT DIKETAHUI, DIWASPADAI DALAM
RANGKA MENGANTISIPASI PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE.
Pembahasan ini tidak bermaksud mendidik ibu/bapak menjadi seorang dokter, akan tetapi bertujuan untuk menjadikan ibu-ibu
mengetahui kemudian mewaspadai hal-hal/gejala-gejala yang terjadi pada anak
yang mungkin mengarah pada penyakit demam dengue/demam berdarah dengue. Apabila
ibu-ibu mencurigai putra/putrinya menderita penyakit tersebut maka segera
dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, untuk mendapatkan klarifikasi tentang
penyakit yang diderita oleh putranya tersebut. Untuk klarifikasi ini
putra/putri ibu akan menjalani pemeriksaan seperti tourniguet test atau
pemeriksaan darah.
INGATLAH PENYAKIT DEMAM DENGUE/DEMAM BERDARAH
DENGUE APABILA PUTRA/PUTRI IBU MENDERITA HAL-HAL SEPERTI BERIKUT :
- Panas yang timbulnya mendadak, langsung tinggi dan disertai dengan tidak mau bermain.
- Panas yang disertai flushing (kemerahan pada daerah muka, leher dan dada).
- Panas yang disertai tanda-tanda perdarahan (kulit, hidung,gusi).
- Panas yang berangsur dingin, tapi anak tampak loyo dan pada perabaan dirasakan ujung-ujung tangan/kaki dingin.
- Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, tanpak lemah, suhu tubuh antara 38-40°C atau lebih
- Tampak bintik-bintik merah pada kulit, seperti bekas gigitan nyamuk yang disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit. Untuk membedakannya, kulit direnggangkan, bila bintik merah hilang berarti bukan tanda penyakit DBD.
- Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan).
- Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah.
- Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena perdarahan di lambung.
- Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat. Bila tidak segera di tolong di rumah sakit dalam 2-3 hari dapat meninggal dunia.
- Para penderita DBD mengalami perdarahan di seluruh jaringan tubuh yang bisa tampak atau tak tampak dari luar.
- Beri minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah dimasak seperti air susu, teh atau air minum lainnya, dapat juga dengan oralit.
- Berikan kompres air dingin atau es.
- Berikan obat penurun panah misalnya parasetamol (dosis anak-anak 10-20 mg/Kg BB per hari; dewasa; 3×1 tablet/hari).
- Harus segera dibawa ke dokter, petugas puskesmas pembantu, bidan desa, perawat pembina desa, Puskesmas atau Rumah Sakit.
- Untuk mencegah DBD, nyamuk penularnya harus diberantas, sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada.
- Untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti, maka jentik-jentiknya harus diberantas atau sarang-sarangnya harus diberantas (PSN-DBD).
- Karena tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD, secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.
- Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi / WC, drum, dan lain-lain) sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di vas kembang, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain sekurang-kurangnya seminggu sekali
- Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum, dan lain-lain agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu
- Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Potongan bamboo, tempurung kelapa, dan lain-lain agar dibakar bersama sampah lainnya
- Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen
- Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu
- Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali
Takaran penggunaan bubuk ABATE adalah sebagai
berikut: Untuk 10 liter air cukup dengan 1 gram bubuk ABATE, Contoh:
- Untuk 10 liter air, ABATE yang diperlukan = (100/10) x 1 gram = 10 gram ABATE.
- Untuk menakar ABATE digunakan sendok makan. Satu sendok makan peres berisi 10 gram ABATE.
Bila memerlukan ABATE kurang dari 10 gram, maka
dapat dilakukan sebagai berikut:
- Ambil 1 sendok makan peres ABATE dan tuangkan pada selembar kertas
- Lalu bagilah ABATE menjadi 2, 3, atau 4 bagian sesuai dengan takaran yang dibutuhkan
Setelah dibubuhkan ABATE maka:
- Selama 3 bulan bubuk ABATE dalam air tersebut mampu membunuh jentik Aedes Aegypti
- Selama 3 bulan bila tempat penampungan air tersebut akan dibersihkan/diganti airnya, hendaknya jangan menyikat bagian dalam dinding tempat penampungan air tersebut.
- Air yang telah dibubuhi ABATE dengan takaran yang benar, tidak membahayakan dan tetap aman bila air tersebut diminum.
Apabila bapak-bapak / ibu-ibu mendapati putra/putrinya
sakit panas, hal yang penting dilakukan adalah memberikan perhatian secara
sungguh-sungguh, kemudian mengamati aspek yang berkaitan dengan panasnya maupun
hal-hal lain yang menyertainya. Kalau ditemui hal-hal yang mengarah ke penyakit
demam dengue/demam berdarah dengue maka segeralah dibawa ke fasilitas kesehatan
terdekat untuk klarifikasi dan penanganannya...ingat!!
"Jangan Sampai Terlambat!!!"
0 komentar:
Posting Komentar