Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks

Senin, 29 Desember 2014

KISAH “ANAK SI PENJUAL JAMU GENDONG” MENJADI BRIGADIR POLWAN T.A 2014

Ini adalah cerita mengenai Ayu Jamu Gendong yang memiliki 2 orang anak, yang pertama laki-laki dan bungsunya perempuan, mempunyai suami sebagai tukang bakso keliling di sekitar komplek di salah satu tempat di Kota Bogor, Sedangkan Ayu sendiri berjualan jamu gendong sudah belasan tahun di Kantor Polisi yaitu Polres Bogor Kota.

Ayu dan suaminya berasal dari kota Solo Jawa Tengah, dengan modal nekat mencari nafkah di Kota Bogor, keduanya bertahan dan memutuskan menetap di kota bogor dan membesarkan putra putrinya di Kota Bogor, Kedua anak ayu Walau hidup serba kekurangan dan penuh kesederhanaan, Mereka tidak pernah sedikitpun terlihat minder dan berkecil hati. Beruntungnya kedua orang tua mereka masing-masing masih peduli akan pendidikan mereka. Tak seperti banyak anak dari keluarga yang tidak berkecukupan lain didaerah kami yang lebih memilih menyuruh anaknya bekerja dan akhirnya putus sekolah.

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun Ayu tak pernah menyerah dalam menjalani hidup, dan membesarkan anak-anaknya tak terasa anak-anak pun sudah besar, anak pertama demi membantu perekonomian keluarganya bekerja di salah satu pabrik dengan status masih kontrak, dan si bungsu bekerja di salah satu swalayan. Tentu ayu dengan setiap hari dan sudah belasan tahun berjualan jamu di Kantor Polisi sudah biasa melihat polisi remaja yang baru keluar dari pendidikan kepolisian, ditambah dengan banyaknya acara di statsiun televisi yang selalu menayangkan tentang kegagahan dan kecantikan Polwan, terbesit di dalam hati Ayu si Tukang Jamu Gendong ini ingin mendaftarkan putra dan putrinya menjadi anggota Polri, namun apadaya Ayu sadar diri dia hanyalah tak lain penjual jamu gendong dan suaminya yang hanya tukang bakso keliling, menurut kabar berita untuk menjadi seorang anggota Polri membutuhkan biaya yang sangat besar, segera ayu pun mengubur dalam-dalam cita-cita itu.

Ketika Pendaftaran penerimaan Kepolisian di Polres Bogor Kota sedang dimulai dengan kesibukan para calon Peserta melakukan pendftaran Ayu pun penasaran untuk bertanya dan bercerita tentang berkeinginan menjadikan anaknya menjadi anggota polri, kebetulan anak bungsu ayu yang sudah bekerja di swalayan baru 1 tahun lulus dari SMA, sedangkan anak pertama umurnya sudah melebihi persyaratan yang di tentukan, namun lagi-lagi Ayu ragu untuk mendaftarkan anaknya karena keterbatasan biaya yang katanya menjadi anggota polri membutuhkan ratusan juta rupiah.

Dengan dukungan, menjelaskan dan meyakinkan dari Panitia Daerah Penerimaan Anggota Polri Polres Bogor Kota kepada Ayu bahwa menjadi anggota Polri tidak dipungut biaya alias gratis Ayu pun segera pulang dengan membawa persyaratan menjadi anggota Polri untuk membicarakan keinginannya itu kepada suami dan anaknya, awalnya suaminya tidak setuju dan mengabaikannya. Namun Ayu menceritakan keinginannya kepada putrinya bahwa dia ingin anaknya menjadi kebanggaan keluarga dengan menjadi Polwan, dan apa salahnya mencoba mendaftar daripada tidak sama sekali, Ayu yakin putrinya bisa menjadi Polwan karena nilai akademis putrinya yang baik dan postur tubuh yang ideal.

Akhirnya Putrinya menyetujuinya dan bertekad ingin menjadi Polwan, mereka membujuk ayahnya dan akhirnya meskipun ragu beliau mengijinkan, putrinya harus berhenti menjadi karyawan di swalayan yang memang selama beberapa bulan sudah di angkat menjadi karyawan tetap. keputusan untuk mengundurkan diri dari swalayan sudah bulat akhirnya mereka segera melengkapi persyaratan dan mendafkan diri menjadi anggota Polri di Bag Sumda Polres Bogor Kota, Ayu dan putrinya mempersiakan diri seperti mengulang pelajaran yang lalu, karena sudah 1 tahun lulus dari sekolah, menjaga kesehatan, berlatih tes Psikologi, olahraga rutin, dengan giat putri Ayu mempersiapkan untuk tes yang akan di hadapinya, dan Ayu terus menyemangati dan memotivasi putrinya tersebut.

Tes pertama pun dimulai, yaitu tes kesehatan, tes tersebut dilaksanakan 2 hari otomatis mereka harus menginap di Bandung, sanak saudara pun tidak ada, dan bekal uang pun sekedar untuk makan dan ongkos selama di Bandung, Ayu pun memutuskan menginap di masjid/mushola di sekitar kota Bandung, selama tes berlangsung ayu tidak ada habisnya berdoa kepada Tuhan YME, tes selesai dan diumumkan anak Ayu lulus, lokasi tes selanjutnya berubah, mereka bingung karena tidak tahu jalan ke lokasi selanjutnya, mereka pun bertanya kadang naik angkutan umum kadang pula jalan kaki, tes demi tes mereka lewati alhamdulillah semua lancar.

Akhirnya putri Ayu sampai di tes jasmani, (lari, pull up, sit up, push up dan shuttle run) diselesaikan dengan lancar, namun hanya satu yang mereka cemaskan, yaitu tes berenang, karena putri Ayu tidak bisa berenang. Tes renang pun dimulai dengan keyakinan dan kegigihan demi meraih cita-cita putri Ayu memberanikan diri untuk berenang, namun apadaya dia tenggelam dan dengan sigap panitia menolongnya, dia menangis dan Ayu terus memberi dukungan kepada anaknya “ayo ndo kamu pasti bisa, jangan nyerah ndo” dengan bercucuran air mata yang membasahi pipinya, putri Ayu pun memberanikan diri dan yakin untuk mencoba berenang lagi, dia pun loncat ke kolam renang dengan gaya berenang yang entah apa namanya, dan entah berapa banyak air kolam yang sudah dia minum, akhirnya sampai juga di ujung kolam dan langsung di bantu naik ke atas kolam renang, ayu pun serentak teriak histeris ketika melihat anaknya berenang dengan kegigihan dan ketangguhan putrinya yang memang tidak bisa berenang, tetapi bisa sampai di ujung kolam. Ayu teriak histeris dan menangis sembari lari mendatangi putrinya yang kelelahan, Ayu pun memeluk putrinya, dipelukan ibunya dia berkata “ma aku bisa ma, aku sampai juga ma” ayu bangga dengan kegigihan dan perjuangan putrinya yang ingin membanggakan kedua orang tuanya.

Akhirnya tes penentuan diumumkan, dan putri Ayu dinyatakan lulus menjadi calon Brigadir Polwan T.A 2014 pendidikan di SPN Polda Jabar yang pada Tanggal 29 Desember 2014 ini akan dilantik menjadi Anggota Polwan.

Perjuangan putrinya Ayu berbuah manis, ketika setelah menjalankan berbagai macam tes untuk menjadi anggota Polwan, putri Ayu berhasil lulus dan telah dilantik menjadi seorang Polwan. Tampak raut muka kedua orang tuanya begitu bangga ketika melihat anaknya memakai seragam Polisi ketika Penjemputan IBL pertama. Mimpi ayu penjual jamu gendong menjadi kenyataan dan putri Ayu benar-benar telah kebanggaan dari kedua orangtua dan keluarganya. Keinginan yang ingin diraih oleh banyak orang tua yaitu ketika melihat anak-anak mereka sukses dalam pendidikan dan pekerjaan mereka.

Latar belakang keluarga kurang mampu tak pernah menyurutkan kemauan Ayu dan putrinya untuk merubah nasib dan menggapai cita-cita, keterbatasan biaya juga tak membuat gentar mereka untuk masuk menjadi anggota Polri. Ayu dan putrinya berhasil menepis anggapan yang selama ini beredar bahwa untuk masuk menjadi anggota Polri memerlukan biaya pelicin hingga ratusan juta atau harus berasal dari keluarga besar Polri.

Ayu dan Putrinya telah membuktikan, bahwasanya materi bukanlah segalanya dalam rangka untuk mewujudkan cita-cita mereka. Semangat pantang menyerah, tekun belajar dan rajin berdoa adalah senjata utama mereka untuk meraih cita-cita. Tidak ada yang mustahil didunia ini jika Tuhan berkehendak, oleh karenanya apapun kondisi keluarga kita, selama masih ada niat dan keyakinan, pasti akan ada jalan supaya kita bisa meraih apa yang sudah kita cita-citakan.

Sumber: PIPP Polda Jabar

1 komentar:

  1. SAYA MAS ANTO DARI JAWAH TENGAH.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
    HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI BODAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI BODAS DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI BODAS…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI BODAS<=…
    >>>085-320-279-333<<<






    SAYA MAS ANTO DARI JAWAH TENGAH.
    DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
    HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI BODAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI BODAS DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

    …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI BODAS…

    **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
    1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
    2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
    3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
    4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

    …=>AKI BODAS<=…
    >>>085-320-279-333<<<

    BalasHapus

    Pengunjung Ke

    Kritik dan Saran dari anda adalah Suatu Penghargaan bagi kami, tanpa kritik dan saran dari pembaca kami tidak akan menjadi sebaik ini...... Terimakasih (Admin: Humas Polres Banjar)